Berita

Simulasi SPAB, MAN 5 Sleman Diguncang Angin Puting Beliung

Rabu, 13 April 2022 / Berita

Sleman (MAN 5 Sleman) –  Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Daerah Istimewa Yogyakarta mengadakan simulasi Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 5 Sleman. Kegiatan ini diikuti oleh guru, karyawan dan perwakilan siswa di madrasah setempat, Selasa (12/4).

Menurut Kepala MAN 5 Sleman, Drs. Aris Fu’ad menyampaikan, MAN 5 Sleman sebagai Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) berupaya membangun kesiapsiagaan madrasah terhadap bencana dalam rangka menggugah kesadaran seluruh unsur-unsur dalam bidang pendidikan baik individu maupun kolektif dilingkungan madrasah baik sebelum, saat maupun setelah bencana terjadi.

“Seluruh warga madrasah agar serius dalam mengikuti simulasi ini dan diharapkan semuannya terlibat. Kegiatan simulasi ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan melatih siswa dan seluruh warga madrasah menghadapi bencana, apabila bencana ini terjadi ketika mereka berada dilingkungan madarasah. Semoga kita semua dilindungi oleh Allah SWT,” tandas Aris Fu’ad

Simulasi dimulai pukul 09.00 WIB oleh Setyawati, S.Pd.Si sebagai narator. Pada hari Selasa tanggal 12 April 2022, kegiatan belajar mengajar di MAN 5 Sleman berlangsung seperti biasa. Tiba-tiba hujan turun dengan lebatnya disertai angin kencang. Situasi menjadi kacau balau karena siswa panik menghadapi situasi yang menakutkan. Suasana angin kencang disertai puting beliung memutar area lingkungan madrasah sehingga kondisinya porak poranda.

Tim Peringatan Dini membunyikan sirine dan lonceng. Guru di kelas berusaha menenangkan siswa sambil mengarahkan untuk berlindung di bawah meja. Sebagian Tim Informasi dan Data menuju ke ruang kelas untuk mengarahkan guru dan siswa menuju titik kumpul di aula. Siswa keluar dengan melindungi diri dengan tas yang dibawanya.

Ketua Tim Siaga Bencana Sekolah (TSBS) menginformasikan TSBS untuk berkumpul di titik kumpul berkoordinasi agar melaksanakan tugas sesuai dengan tupoksi. Semua warga madrasah berkumpul di Aula (titik kumpul), tim data dan informasi dibantu wali kelas melakukan pendataan dan pelaporan jumlah siswa. Diperoleh sejumlah 12 orang siswa yang belum berada di titik kumpul, sehingga ketua memerintahkan tim evakuasi dan penyelamatan untuk melakukan penyisiran. Setelah penyisiran ulang ditemukan 2 siswa luka berat (korban patah kaki dan sesak nafas), 3 siswa luka Sedang dan 1 luka ringan. Tim evakuasi melakukan proses evakuasi korban menggunakan dragbar menuju pos kesehatan di titik kumpul. Siswa yang luka berat dirujuk ke RSUD Sleman.

Ketua Tim Siaga Bencana Sekolah (TSBS), Anis Syafa’at, S.Ag. mengatakan kegiatan simulasi ini merupakan pendidikan berkelanjutan dalam mengurangi risiko bencana, yang pada akhirnya warga madrasah dapat berkontribusi pada kesiapan terhadap bencana yang tidak diinginkan yang bisa terjadi setiap saat.

“Diharapkan, kegiatan ini bisa dipahami oleh seluruh warga madrasah sehingga kita betul-betul bisa siap siaga ketika ada bencana yang tidak diinginkan,” harap Anis Syafa’at.

Kegiatan ini diakhiri dengan seluruh Tim Siaga Bencana Sekolah dan seluruh siswa berkumpul Aula madrasah untuk mengevaluasi kegiatan simulasi  yang baru saja diadakan. (tmr)

 

    Kirim Komentar

    MAN 5 SLEMAN

    Jl. Magelang Km.17 Ngosit, Margorejo, Tempel, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta 55552
    man.tempeloke@gmail.com
    +62 - 274 - 4362895